Monday 11 January 2021

Welcoming Baby Syam ๐Ÿง’

Sejak awal November sudah ambil cuti lahiran karena dokter bilang akhir November sudah cukup bulan untuk lahiran. Tes rapid pun dijadwalkan tengah bulan November. HPL sendiri di week 1 Desember. Gw pribadi insyaAllah siap kapan aja. Tapi kalau boleh, pengen lahiran di hari Jum'at ๐Ÿ˜‡

Ternyata sampai hampir week 2 Desember belum ada tanda2 awal lahiran. Cuma kontraksi palsu yang dirasa semenjak trimester ketiga. Induksi alami pastinya sudah diupayakan dong yaa ๐Ÿ˜‰

Kamis tanggal 10 Desember jam 10 malam pas mau tidur ngerasa ada air merembes keluar dari jalan lahir, udah feeling kalau itu air ketuban. Agak worry juga karena terus-terusan rembes. Suami ngajak cuss ke Siloam. Udah excited aja doi, padahal kan bisa masih lama kalau belum ada kontraksi intens ๐Ÿ˜…

Sampai IGD Siloam dibilang KPD (ketuban pecah dini). Protes dong gw, gak pecah koq cuma rembes. Lagian usia kehamilan 40 week gini masih dibilang KPD?? Ternyata kalau air ketuban keluar sebelum fase aktif (bukaan >4) disebut KPD. Gw emang masih bukaan 2 siy ๐Ÿค Karena KPD gitu rentan infeksi, jadilah malam itu disuruh stay disana untuk observasi sekalian administrasi cari kamar.

Subuh dicek lagi belum ada kemajuan bukaan. Paginya dokter Tedy visit, masih dengan kostum sepedaan, doi nyamperin en menyarankan induksi dilakukan pagi itu juga beserta alasan medisnya. Tapi gw masih mau ikhtiar squad/powerwalk/gymball. Dokter approve dengan syarat kalau siang pembukaan belum maju segera induksi.

Qodarullah sampai siang pun pembukaan belum maju. Bismillah induksi via infus. Masih sempat sharing di grup Sentra Laktasi Muslimah (SALMA) Bandung tentang kondisi gw saat itu. Bu bidan dan ummahat disitu full support banget ๐Ÿงก FYI selama hamil gw berbekal dengan gabung di beberapa WAG (SALMA, Gentlebirth Family, dan grup HPL Desember-nya Mama's Choice), baca buku AMANI Birth, join kelas online-nya Bidan Neny dari Griya Bunda Sehat, rajin yoga, juga dengerin live/iG tv para bidan/dokter/konselor laktasi. Wajib berILMU sebelum berAMAL yekaan ๐Ÿ˜‰

Back to induksi. Sorean baru mulai terasa efeknya. Rasanya itu seperti harus nahan pup guedeee ๐Ÿคญ Nafas harus diatur bener! Thanks suami yang tiap jeda kontraksi semangat suapin makanan/minuman jadi gw tetap punya tenaga ๐Ÿ’ช Sampai akhirnya nampak rambut kepala bayik di jalan lahir dan siap dikeluarkan. Dokter belum dateng doong, so lahiran sama bidan.

Jam 9:40 malam baby Syam lahir lancar luncur dengan berat 2,8 kg & panjang 47 cm. Segera IMD dan tunda potong tali pusar sesuai birthplan. Harapan untuk bisa lahiran normal dan mindfull di hari Jum'at pun terwujud, alhamdulillaah ๐Ÿ˜‡


We knew we loved you before we meet you. Setelah 9 bulan yang membahagiakan (Full WFH plus ditemenin suami, no mual muntah, no ngidam yang aneh2, minim masalah kulit seperti jerawat/ stretchmark, no demam/flu, no bengkak2) akhirnya ketemu juga kita nak, masyaAllah tabarakallah ๐Ÿ˜

They said birth is rebirth. Kelahiran Abang juga berarti terlahirnya kembali kami sebagai orangtua, sebagai Umma dan Abba ๐Ÿ‘ช

Please welcome Baby Syam. Kami memberimu nama tersebut gak lain karena kami percaya keberkahan negeri Syam, tempat dimana kami menjemputmu. Di sana jugalah standar iman diakhir zaman ditempatkan, sehingga kami berharap nantinya keimananmu bisa mencapai standar tersebut.
Tentu kami sebagai orangtuamu juga perlu banyak mengupgrade diri, terutama Umma sebagai "madrasah pertama"mu. Karena itulah Umma memutuskan untuk fokus belajar sama2 Abang. Hari ini tanggal 11 Januari,  selain bersejarah karena 7 tahun lalu Abba datang melamar Umma dan tepat bulan lalu Abang lahir, hari ini juga Umma mengajukan surat resign dari pekerjaan yang hampir 11 tahun dijalanin. Semoga Allah ridho karena Abba sebagai "kepala madrasah"nya pun telah sangat ridho dengan keputusan ini.

Hey Baby Syam, semangat belajar ya kitaa ๐Ÿค—❤


With love,

Ummu & Abu Syamil
Read more -