Friday 24 July 2020

Ikhtiar Menjemput Anugerah dariNya

Tahun 2016
Seperti yang pernah gw ceritain disini Operasi Kita akhir November menjalani laparoskopi di RSPB. Tapi setelah itu gak ada follow up sama dokter Bisma karena meyakini bisa promil normal pasca operasi.

Tahun 2017
Belum ada tanda2 bisa hamil normal. Ikhtiar selanjutnya ke dokter Tedy, SpOG (K) di RSB Kasih Bunda yang merujuk kami ke dokter Alfiani, SpOG K.Fer di AWS Samarinda, satu2nya dokter spesialis fertilitas di sini. Dokter Alfiani menyarankan untuk kami mengikuti program IVF (bayi tabung) di Jawa.

Tahun 2018
Sudah niat IVF di Bandung Fertility Center (BFC). Pas mba Icha juga sudah stay di Bandung. Jadi pas nengokin ke sana, sekalian konsul ke dokter Hartanto di RSIA Limijati. Cek2 darah, HSG, analisa sperma sudah di prepare, tapi qodarullah belum pas jadwalnya halangan sama roster cuti suami. FYI, program IVF dimulai saat hari2 awal halangan.

Tahun 2019
Jadwal roster suami yg sudah di set dari awal tahun gak pernah pas sama jadwal halangan πŸ˜”
Akhir Februari Papa berpulang 😭 mba Icha skeluarga yang tadinya di Bandung, balik lagi ke Balikpapan untuk stay bareng Mama di Puskib. Sepertinya memang belum rejeki kami bisa promil di Bandung lagi.
Namun ada kesempatan untuk suami mutasi ke Jakarta karena ada lowongan yang ditawarkan kantor pusat. Mungkin ini jalan kami untuk bisa mencoba promil lagi di Jakarta. Bismillaah semoga dimudahkan. Bulan Mei suami interview online. Alhamdulillaah lancar.

Juli 2019
Suami mutasi ke kantor pusat. Gw ambil cuti, ikut ke sana karena mau cari kosan. Sekalian mau cek2 ke Morula buat lanjut program IVF. Ternyata bener kista kambuh lagi, pantes tiap awal halangan rasa yang dulu muncul lagi. Oleh dokter Anggi di RSIA Bunda disarankan operasi dulu sebelum mulai program IVF. Rasanya sedih banget dah 😒
Setelah itu belum tau mau gimana. Suami juga masih harus ngurus project di site, bolak balik Jakarta - site tiap 2 pekan. Jadi belum memungkinkan bisa promil lagi.
Yang gw tau sekarang gw bisa menuruti passion gw di bidang lingkungan dengan membuka Bulkstore di Balikpapan karena supply dibantu suami πŸ˜
Kenapa tiba2 ngomongin passion  yok? FYI pas lagi di Jakarta ini pas juga ada 'Pawai Bebas Plastik', jadi kita sempat ikutan pas CFD-an. Kalo dah kenal lama, mesti paham gimana perhatian gw sama lingkungan, terutama masalah plastik.
Dari sini perhatian lumayan teralihkan dari kepikiran harus operasi kista lagi, jadi sibuk mengurus Bulkstore yang selain menyediakan eco-friendly stuff, juga healthy-food (madu, chia, granola, vco, etc.) yang gw en suami sendiri mengonsumsinya sebagai ikhtiar.

Oktober - Akhir 2019
Suami cuti akhir bulan Oktober. Kami memutuskan promil di Balikpapan aja, kali ini coba sama dokter Tengku di Hermina. Kami memulai dari awal lagi: test darah umum, cek sperma, dsb. Honestly I felt so saturated with all these things. Tapi harus tetap dilanjutkan karena janjiNya yang dengan usaha sendiri, nasib kita bisa diubah. Harus tetap semangat ikhtiarnya ya kitaa πŸ˜‡

"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri 
yang merubah nasibnya"
(QS. Ar Ra'd: 11)

Januari 2020
Awal tahun masih ke dokter Tengku, kali ini disuruh cek Torch di lab. Tapi belum dilakuin karena konsentrasi terpecah mendekati waktu keberangkatan Journey 2020 

Februari 2020
Journey to Middle East: Mesir - Palestine - Yordan - Saudi, sekalian promil natural. Banyak2 do'a dan sholat di negeri para Nabi yang diberkahi.

Mihrab Maryam


Salah satu tempat mustajab dalam komplek Al-Aqsa adalah Mihrab Maryam. Dikisahkan di mirhab itu nabi Zakariya menyaksikan rezeki (makanan) yang didapatkan Maryam yang begitu khusyuk beribadah. Kepada Maryam, dia bertanya dari mana rezeki itu diperoleh. Maryam pun menjawab dari sisi Allah. Istimewanya nampak pada jawaban selanjutnya.. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendakiNya tanpa hisab.
Apa yang dilakukan Maryam pun mengilhami nabi Zakariya berbuat hal serupa. Jawaban Maryam tersebut membuatnya kembali berharap untuk bisa memiliki anak walaupun telah sepuh. Di mihrab tersebut nabi Zakariya khusyuk berdo'a untuk mendapat keturunan.

"Di sanalah Zakariya berdo'a kepada Tuhannya seraya berkata: 'Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do'a"
(QS. Ali Imran: 38)

Begitupun di tanah Haram saat di Raudah, saat tawaf dan sa'i juga. Kami memohon ampunan, istiqomah, keberkahan hidup, serta keturunan yang soleh/ah. Sempat juga beli kurma muda sesuai pesan Mom, tapi qadarullah ketinggalan di hotel Mekkah 😐

Maret 2020
Awal bulan tamu bulanan masih dateng ternyata. Gapapaa.. insyaAllah haid terakhir πŸ™ƒ
Suami yang pertengahan bulan datang dari Jakarta untuk lanjut project di site selama sepekan, hingga akhir bulan belum bisa kembali ke Jakarta karena wabah covid-19 yang makin mengkhawatirkan. Kantor pusat dan kantor cabang di sini pun memberlakukan work from home. Jadilah kami punya lebih banyak waktu bersama di rumah πŸ’

April 2020
Telat bulanan! Tapi tunggu telat sepekan baru testpack, takut PHP. Hari Jum'at pagi tanggal 10 April testpack.. 2 garis! Sampe 2x testnya positif. Allahu Akbar 😍

Waiting for a miracle

Besoknya ke dokter Tedy di Kasih Bunda. Dari USG nampak janin berukuran 0.63 cm berumur sekitar 1 bulan, terharunyaa ya Allaah.. MasyaAllaah tabarakallaah akhirnya bisa juga merasakan sensasi menjadi calon Ibu πŸ₯ΊπŸ˜­


USG perdananya

Kabar baik ini segera kami sampaikan ke keluarga, teman2 dekat, dan tak lupa tour leader umroh kami, mba Isti yang turut menjadi wasilah kehadiran buah hati yang sejak lama ditunggu. Alhamdulillaah berkat do'a2 baik mereka juga selama ini untuk kami. Semoga do'a2 kami di tanah haram untuk mereka juga diijabah, aamiin.


"Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi."
(HR. Muslim)

Kami akan terus berusaha memantaskan diri menyambut kehadirannya. Dengan tetap memohon kepadaNya agar senantiasa diberi kesehatan, kekuatan, dan kelancaran hingga nanti saatnya dia dilahirkan ke dunia, di sebaik-baik waktu dan cara menurut ukuranNya.


With love,



Dhiang, Rian, dan Abang πŸ‘Ά 

Read more -

Saturday 4 April 2020

(Part 3) Our 2020 Journey: Palestina (yang hampir terlupakan)

Sabtu, 8 February. Pagi yang dingin di al-Quds, 6° saat kami berkumpul untuk tur ke kota Al Khalil (Hebron). Stop point pertama di Masjid dan Maqam Nabi Yunus yang letaknya di tepi jalan raya, sangat mudah mengaksesnya.
Seperti maqam pada umumnya, disini hanya melambangkan tempat ini pernah didatangi atau ditinggali Nabi Yunus.

Maqam nabi Yunus
Stop point kedua di Masjid Ibrahimi. Untuk mencapainya harus jalan kaki sejauh 500 meter lagi karena 15R43L gak mengizinkan bus2 mendekati areal masjid. Sebenarnya kota ini dibawah otoritas Palestina, tapi penjajah bersikukuh gak mau angkat kaki dari sana dengan dalih melindungi peziarah yahudi πŸ™„

Inside Masjid Ibrahimi
Terdapat 7 maqam di dalam Masjid. Maqam nabi Ibrahim dan istrinya Siti Sarah, nabi Yaqub dan istrinya Leah, nabi Ishaq dan istrinya Rifka, dan maqam nabi Yusuf. Kata Firaz kuburannya ada di dalam gua yang terletak 15 meter dibawah Masjid. Bisa diintip dari lubang yang bertuliskan Alghar Alsharif (Gua Suci).



Pada February 1994 di sini terjadi pembantaian jama'ah sholat Subuh oleh yahudi. Sejak saat itu Masjid Ibrahimi dibagi menjadi 2 bagian, Masjid untuk Muslim dan sinagog untuk yahudi, yang dibatasi pintu lipat/geser. 10 hari dalam setahun pada hari2 besar Islam seluruh bangunan menjadi Masjid, begitupun 10 hari dalam setahun pada hari2 besar yahudi seluruh bangunan menjadi sinagog.


Pembatas Masjid dan sinagog
Yang bikin amaze, di situ terdapat mushola yang dibangun orang Indonesia bernama Amir Alamuddin al-Jawi. Firaz cerita kalau Amir disini kemungkinan raja/pemimpin. 500 tahun yang lalu beliau datang jauh2 dari Jawa naik kuda, mewaqafkan hartanya membangun Mushola di situ untuk menghormati nabi Ibrahim dan keluarga. Wallahu'alam.


Mushola Amir Alamuddin Al Jawi
Stop point berikutnya di Betlehem untuk makan siang dan belanja. Toko 'Ziarah' yang kami datangi lantai bawahnya pusat oleh-oleh, dan resto di lantai atas. Praktis.


Pusat oleh-oleh di lantai 1

Resto di lantai 2

Selanjutnya kembali ke al-Quds menuju Bukit Zaitun. Dari sini bisa terlihat keseluruhan Baitul Maqdis/Old City, dan tentu saja komplek al-Aqsha dengan kubah emasnya yang jadi iconDi sanalah "Masjid yang Jauh" itu, kiblat pertama kita, tanah suci ketiga kita, negeri yang diberkahi yang keberadaannya hampir terlupakan. Rasa haru memandang kota ini dari kejauhan, mengingat betapa kita sekarang sudah hampir kehilangannya πŸ˜”


Panoramic view of Al Quds


Teringat tulisan seseorang: "Yang perlu kita renungkan tentang Al Quds adalah, mengapa Rumah Allah kedua didirikan di sini? Mengapa Nabi Musa diperintahkan Allah membawa Bani Israil ke tanah ini? Mengapa Nabi Muhammad SAW dibawa dulu ke sini baru di Mi’raj-kan ke langit dan Sidratul Muntaha untuk bertemu Sang Maha Pencipta, kenapa tidak dari Makkah langsung? Mengapa Rasul meminta umatnya agar mengutamakan pergi ke Masjidil Aqsha (selain Masjidil Haram & Masjid Nabawi) sebelum pergi ke tempat lain? Mengapa sejak dahulu, berbagai bangsa datang untuk berperang memperebutkan tempat ini?  Mengapa semua manusia akan dikumpulkan di tempat ini saat datangnya hari kiamat? Tentu semua ini adalah rahasia Allah yang logika kita masih sangat terbatas dalam menjawabnya".
Ya, semua itu menjadi rahasia Allah. Tugas kita hanyalah berusaha memakmurkannya, menunjukkan pada dunia Al Quds adalah milik kita, sampai pada masanya ia akan dibebaskan. Hingga saatnya nanti Allah bertanya apa kontribusi kita dalam memperjuangkannya, kita dapat menjawabNya dengan jawaban terbaik.
Ah menuliskannya membuat hati gerimis 😒


... 

Mestinya tulisan ini berlanjut ke cerita di Yordan, tapi dicukupkan sampai disini dulu yaa, lagi baper tekangen tanah suci yang ketiganya sekarang lagi ditutup karena covid19 πŸ₯Ί
Semoga keadaan segera membaik dan kita dapat kembali memakmurkan ketiganya, lagi, dan lagi.. Aamiin.

Read more -

Friday 27 March 2020

(Part 2) Our 2020 Journey: Taba - Palestine


Lanjut ceritanya...

Kamis, 6 February. Setelah sarapan ngumpul di lobby. Poto2 sebelum check out (teteup) trus lanjut nge-bus 2 menit ke perbatasan πŸ˜… Serius cuma 2 menit-an karena hotelnya deket banget sama Taba Border.


Taba Border
Begitu turun bus disambut porter yang dengan semangat membawa koper2 besar kami. Secara dibayar USD 1 per koper, dikali 2 lagi karena porter yang mengangkut di bagian Mesir berbeda dengan yang di bagian Palestine yang dijajah. Gw dan suami pastinya bawa koper masing2 #noporter2club

Jalan kaki melewati perbatasan ada tulisan Welcome to 15R43L πŸ™„ Check point pertama lancar, cuma diliat paspor dan ditanya dari mana. Kemudian masuk ke ruangan semacam kantor imigrasi. Terpampang nyata foto yang ada bendera Amriknya. Hmmm cukup tau aja kan yaa sohibnya negara penjajah ini πŸ˜
Antrian panjang mengular, hampir 2 jam nunggunya. Check point II, pemeriksaan paspor (lagi) dan tagging barang bawaan. Gw, suami, dan anak2 muda lainnya kena random check doong. Kalau yang lain paspornya langsung balik setelah diperiksa, paspor kita2 ditahan, dan diberi selembar kertas bertuliskan Security Check. O oww 😢
Check point III kita dan barang masing2 melewati x-ray. Setelah pengambilan barang, kami menunggu paspor kami yang terlihat dibersihkan dengan alat (suami bilang itu scanner) untuk kemudian dikembalikan kepada kami dengan selembar kertas bertulis Security Pass. Syukurlah gak ada pemeriksaan yang lain2 lagi.
Check point berikutnya kembali paspor diperiksa untuk kemudian diberi selembar Entry Permit. FYI, paspor kita gak distempel karena kabarnya banyak negara yang menolak masuk orang2 yang dipaspornya ada stempel 15R43L. Secara negara ilegal. Gak sudi juga yekan paspor kita dapat stempelnya 😏
Keluar gedung dikira sudah selesai, ternyata masih ada check point terakhir. Jadi kalau ditotal ada 5 check point, yang semuanya dijaga wanita2 muda yang terlihat terlatih. Cantik2 sih, tapi gak ada ramah2nya. Mungkin lagi magang atau wajib militer. Whatever, welcome to Palestine πŸ‡΅πŸ‡Έ
Bus sudah menunggu rombongan, tapi guide kami yang orang Palestine (Firaz namanya) baru bisa ketemu saat masuk Jericho yang termasuk kota dibawah otoritas Palestina. Karena masih dijajah, beberapa tempat di Palestine terlarang untuk warganya sendiri. Sedih yak πŸ˜”

Di Jericho 'the oldest city in the world', kami makan siang di Temptation Resto, sekalian jamak sholat. Lanjut ke Gunung Godaan Temptation Mount yang merupakan tempat Nabi Isa digoda saat sedang berpuasa. Sepertinya kisahnya lebih familiar di temen2 Nasrani. Bagi umat Islam, Jericho yang berada di timur Baitul Maqdis dipercaya sebagai tempat lahirnya Nabi Isa berdasarkan firman Allah:


Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur.”
(QS. Maryam: 16)

Yang pasti sebagai tempat wisata, banyak yang jualan dan ngasih tester gratis kurma medjol khas Palestine dan buah tin πŸ˜‹


Tester buah Tin & kurma
Sebelum ke al-Quds (Yerusalem) kami mampir ke maqam nabi Musa. Gak bisa dipastikan ada tidaknya jasad beliau disana. Suami bilang yang penting mendoakan dan meneladani perjuangan beliau menegakkan agama tauhid.


Maqam Nabi Musa
Sudah hampir maghrib saat kami tiba di New Capitol Hotel di al-Quds, sekitar 350 meter dari Baitul Maqdis/Old City. Alhamdulillah gak begitu jauh, jadi bisa sering2 ke al-Aqsha πŸ₯° Tapi harus tetap hati-hati karena infonya baru kemarin ada kejadian penabrakan belasan tentara 15R43L, jadi gak menutup kemungkinan penjajah tambah rese, secara al-Quds masih dikuasai mereka.


Hotel kami di Al Quds
Jumu'ah mubarak, 7 February. Jam 9 pagi tur komplek al-Aqsha dimulai, saat hujan gerimis disertai angin bersuhu 9°C, grup kami berjalan kaki menuju Baitul Maqdis/Old City πŸ₯Ά
Al-Aqsha adalah komplek yang terletak di Baitul Maqdis.
Disebut komplek karena di area seluas 14 Ha itu terdapat beberapa masjid: Kubah as-Sakhrah, Masjid al-Qibli, Masjid Buraq, Masjid Marwan, dll. Ada yang mengatakan jumlahnya 7 masjid.


Map of Baitul Maqdis
Baitul Maqdis memiliki beberapa pintu gerbang, dari hotel kami Herod's Gate lah yang terdekat untuk mencapai komplek al-Aqsha. 

Penampakan tentara penjajah di tiap gate
Tujuan pertama kami ke masjid kubah emas (kubah as-Sakhrah) yang di dalamnya ada jejak telapak nabi saat Mi'raj (naik ke langit untuk menerima perintah shalat) serta 3 helai rambut beliau yang dibawa Salahuddin Al Ayyubi dari Mekah. Kata Firaz, di seluruh dunia hanya ada 10 helai rambut nabi. 3 helai berada di sini, sisanya di Istana Topkapi Turki. Alhamdulillah saat ke sana dulu sempat melihatnya πŸ₯°


Suasana di bawah kubah Shakhrah
Setelah melihat penampakan bukit batu yang dulunya adalah kiblat pertama (sekarang bisa dipakai untuk shalat), tur dilanjutkan ke Masjid al-Qibli yang berkubah hitam. Kami masuk ke bagian bawah mesjid yang disebut al-Aqsha al-Qodim (Aqsha kuno/old Aqsha). Old Aqsha memiliki tiang2 penyangga lama yang ditopang tiang2 baru. Disini terdapat 3 gerbang masuk al-Aqsha pada zaman dulu, mihrab Maryam, dan sumur zaitun yang dulunya dipakai menampung minyak zaitun untuk menerangi lampu2 Baitul Maqdis.


Telah diriwayatkan dari Maimunah, sesungguhnya dia berkata, "Wahai Rasulullah berilah fatwa kami tentang Baitul Maqdis". Nabi bersabda, "Datangilah dan shalatlah di sana. Bila engkau tidak bisa datang ke sana untuk menjalankan shalat di dalamnya, maka kirimkan minyak untuk menerangi lampu-lampunya".
(HR. Abu Dawud)


al-Aqsha al-Qodim
Lanjut ke Masjid al-Buraq. Di dinding masjid terdapat gelang2 besi yang dipercaya merupakan tempat nabi menambatkan Buraq (tunggangan beliau) saat Isra Mi'raj.

Masjid al-Buraq
Kemudian ke tembok ratapannya yahudi yang berada di balik dinding masjid al-Buraq. Infonya Firaz tiap tanggal 9 Agustus mereka ramean disini meratapi kehancuran istana raja Sulaiman oleh tentara Romawi. Saat di sinilah hujan yang tadinya gerimis menjadi deras. Grup kami buru2 kembali ke dalam komplek Al Aqsha, sudah mau masuk waktu sholat Jum'at pun. So pada berwudhu kemudian jamaah wanita menuju Masjid As Sakhrah dan jamaah laki2 ke Masjid Qibli.
Firaz berpesan agar setelah Jum'atan dan jamak Ashar (di Aqsha setiap selesai sholat Zuhur dan Maghrib ada jamak sholat Ashar dan Isya untuk musafir), kami harus bergegas keluar Old City dan kembali ke hotel karena biasanya ada aksi demo setelah sholat Jum'at, apalagi kemarin ada kejadian penabrakan. Kalau ada aksi biasanya Old City akan ditutup. Serem juga kan kalau kita terkurung di dalam, karena gak ada jaminan aksi demo berjalan damai 😣

Jumu'ah greeting
So bubar sholat kami yang wanita buru2 cari jalan keluar, pakai acara nyasar pun. Harusnya ke Herod's Gate, malah keluar di Lion's Gate. Jadi muter jauh menuju hotel, ditengah hujan angin yang dingin πŸ₯Ά Syukurlah gak ada aksi demo saat itu.
Sorean cuaca membaik, gw & suami jalan2 menunggu waktu Maghrib. 
Qadarullah bertemu saudara Palestine kita saat explore sekitar Masjid Qibli, Hisyam namanya. Englishnya gak fasih, tapi begitu semangat bercerita tentang dirinya dan negaranya. Suami memamerkan syal Palestine-Indonesia yang gw pakai saat itu. Dia tau koq Indonesia sangat support Palestine. And we promise to always be that way, bro πŸ€
Chit chat ditutup dengan kami memberinya permen tingting khas Indonesia. He likes it πŸ˜
Kami memang sengaja membawa snack berupa permen dan cookies dari Balikpapan untuk dibagikan ke anak2/saudara2 kita disana πŸ₯°


Brother Hisyam

Cerita tentang ziarah tempat lain di Palestine en Yordan dilanjut di part berikutnya yaa.

... to be continued.

Read more -

Monday 23 March 2020

(Part 1) Our 2020 Journey: Preparation - Taba

"Janganlah sengaja memaksakan perjalanan (ibadah), kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, masjidku ini (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsha"
(HR Bukhari)

Kalau Umroh sebelumnya edisi dadakan sebulan jadi, kali ini jauh2 hari sudah ngincer traveling 3 tanah suci. We'll prepare our best to meet you, yaa Baitul Maqdis πŸ˜‡

May 2019
Sejak Ramadhan 1440 H rajin mantengin grup2 umroh mandiri UBP & UBY di Fb. Pas ada yang ngepost rencana Umroh+Aqsha+Cairo, langsung save kontaknya en ngejapri untuk tau detailnya. Oke juga untuk harga tiket dan LA (land arrangement), tapi belum deal saat itu.

July 2019
Setelah lebaran kepikiran lagi, jadi deh chat mbak Isti lagi. Beliau yang arrange perjalanannya. Ternyata harga tiket yang tadinya 10-an juta, sudah jadi 13 juta!
Gw minta si mbak infokan kalau besok2 turun lagi. Besoknya diinfo sih, tapi harganya jadi 15 juta! Qadarallah mungkin belum jodoh πŸ˜”
Beberapa hari kemudian nampak status Wa mbak Isti menawarkan tiket 13-an juta untuk pergi pulang dari/ke Jakarta (sebelumnya depart di Singapur). Gw tanya deh apa bener harga turun? Ternyata gak, tapi bisa disiasatin pake promo di applikasi2 bisa dapat harga segitu. Bismillaah.. langsung excited plus deg2an karena limited time promo. Alhamdulillah bisa nebeng hape temen2 kantor jadi bisa issued tiketnya. Jazaakumullaah 😊
Kegalauan selanjutnya muncul karena pengen ajak Mama juga, ajak Bapak Hasan juga. Tapi budget belum memungkinkan buat kesana rombongan. Semoga next ada kesempatan kesana ramean yaa, aamiin 🀲

October 2019
Awal bulan ada telpon masuk dari nomer Arab, pas lagi meeting pun. Auto gak angkat. Parno juga kaan, secara banyak info kalau dapat telpon dari nomer luar negeri sebaiknya jangan direspon kalau gak mau menyesal pulsa ludes atau apalah.
Baru ngeh setelah cek email Spam kalau itu nomer telpon maskapai yang gw pakai dari Jordan ke Jeddah nanti doong.
Email dari Flynas sejak akhir September menginfokan flight gw nanti canceled! Padahal Februari loh masih lama, bisa gitu yak πŸ˜°
Alhamdulillah sih segera tau, padahal jarang banget buka email SpamSo gw telpon Flynas untuk urusan refund. Lanjut issued tiket Saudia buat gantinya.

December 2019 - January 2020
Pemerintah Saudi bikin aturan2 yang bikin deg2an. Masa berlaku paspor umroh yang dulunya minimal 7 bulan, sekarang jadi harus minimal 1 tahun. Alhamdulillah perpanjangan paspor Rian lancar karena bantuan dokumen kiriman mbak Isti. Paspor gw sendiri sudah diperpanjang sepulang dari umroh terakhir. Lincah kan gw, ikhtiar biar bisa jalan2 abroad lagi gitu 🀭
Di masa2 penantian dolar bisa turun (bisa saving LA), pemerintah Saudi malah memberlakukan tambahan biaya asuransi dsb yang ditotal mencapai USD 200. So mau gak mau LA nambah lagi.
Mbak Isti cukup bijak dengan memberi pilihan mau turun grade hotel atau tetap di hotel awal tapi ada tambahan biaya. Jamaah terbagi jadi 2 grup. Grup I gak masalah nambah biaya, grup II juga nambah sih tapi gak sebanyak grup I dan harus turun grade hotel. Gw auto masuk grup II. Selain masih sama2 hotelnya di ring 1, gw & Rian mau upgrade kamar jadi twin yang nambahnya lumayan. Selain kita, cuma ada 5 orang lain (1 keluarga) yang masuk ke grup II. 40-an orang lainnya di grup I.
Awal tahun visa Mesir sudah terbit, disusul visa umroh yang keluar pertengahan Januari. Tanggal 29 Januari 2020 akhirnya visa 15R43L keluar. Setelah deg2an menunggu karena gak sedikit cerita negara penjajah itu menolak mengeluarkan visa tanpa alasan yang jelas (Biasanya karena hate speech ke mereka. Gw aja sempat deactivate Fb, secara isinya banyakan #freepalestine). Ditambah "Kesepakatan Abad Ini" ala mereka yang membuat emosi warga Palestina, akibatnya lagi banyak aksi protes disana akhir2 ini. Worry campur excited lah rasanya mau kesana.


February 2020

Tanggal 3 February, Senin jam 2 siang boarding Oman Air ke Muscat. Siap2 flight 7 jam! Eh fyi, check-in online Oman Air sebelum hari H berbayar loh. Kita mah tungguin hari H ajalah ya #teamgratisan

Transit Muscat gak sampe 2 jam, lanjut boarding Oman Air ke Cairo. Pesawatnya gak rame, bisa tidur selonjoran. Berasa jadi penumpang kelas bisnis gitu πŸ˜™
Sampe di Cairo selasa dinihari, suhu setempat 12°. Langsung pakai mantel tebal yang emang sudah disiapkan. Brrr~

Egypt Airport Icon
Nunggu rombongan yang transit di Jeddah yang subuh baru sampe. Delay kesiaan.
Sampai di hotel Pyramid sebelum jam 7, langsung sarapan di resto. 

Shaher, si guide, bilang jam 9 pagi sudah harus ngumpul buat city tour. Jadilah abis sarapan bersegera mandi dan siap2.

Stop point pertama pastinya ke Piramida Giza yang fenomenal itu. Yang berat 1 baloknya lebih dari 1 ton. So bayangin aja berapa effort yang dikeluarkan untuk membangun setinggi lebih dari 100 meter gitu. Untuk apa mereka membangunnya? Apa bahan pembuatannya? Kita meyakini piramida dibangun untuk makam raja2, dibangun segede itu dari batu kapur untuk memuat harta yang akan menemani raja di alam sana. Namun menurut Al Qur'an tujuan utama pembangunannya bukanlah untuk makam.


Dan berkata Fir'aun: Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi  supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia dari orang-orang pendusta.
(QS. Al Qashas: 38)

Pyramid of Khafre
Stop point kedua di pabrik Papyrus, melewati Pyramid Street yang ternyata dibangun oleh Napoleon Boneparte. Di pabrik Papyrus ditunjukkan cara membuat kertas dari tanaman Papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Nil, dan telah digunakan bangsa Mesir Kuno sejak ribuan tahun lalu dan masih eksis sampai sekarang. Wow! πŸ‘πŸ‘


Glow-in-the-dark Papyrus
Makan siang di Chinese Resto New Wang Fu. Dilanjutkan ke pabrik parfum Golden Eagle yang juga memproduksi parfum2 macam Dior, Channel, dsb.
Sekitar jam 3 sore rombongan kami sampai di The Egyptian Museum. 2 jam di dalam museum gak terasa karena tempatnya besaar dan koleksinya banyaak. Ada berbagai bentuk dan jenis artefak, mumi, sampai barang2 peninggalan raja2 mesir kuno. Yang paling diincar pastinya topeng raja yang infonya terbuat dari 11 kg emas! 😲


Inside d Egyptian Museum
Source: Wikipedia
Mumi ditempatkan di ruangan khusus, yang tiket masuknya berbayar lagi. Dan teteup, taking picture is prohibited. Gak boleh berisik pun. So sebelum masuk ruang mumi, Shaher menjelaskan dari beberapa mumi yang ada, salah satunya berwarna lebih terang dari yang lain. Kabarnya mumi tersebut adalah Firaun yang tenggelam di Laut Merah saat mengejar Nabi Musa. Dialah yang diabadikan dalam Al Qur'an:


Dan (ingatlah) ketika kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.
(QS. Al Baqarah: 50)

Kurang puas pastinya di museum. Tapi kita harus beranjak menuju Masjid Al Azhar untuk jamak sholat karena jalanan di pusat kota Cairo sering macet. Ternyata Al Azhar dulunya berpaham syiah dibawah Fathimiyah, setelah ditaklukan Salahuddin Al Ayyubi sempat ditutup dan diganti paham Sunni. Alhamdulillaah...

Masjid Al Azhar
Setelah Magrib kami dibawa ke pasar terkenal El Khalili untuk belanja oleh-oleh. Kita diarahkan ke toko fixed price untuk menghindari tawar menawar dan tawaf pasar yang pastinya memakan waktu lama. Haha.. Shaher tau banget kelakuan orang kita πŸ˜…


Fixed-price Store
Selanjutnya dinner cruise di sungai Nil. Seru sebenarnya karena ada live music, tapi kita yang udah tepar (karena sejak tiba belum istirahat cukup) malah jadi kurang excited dan memilih memejamkan mata setelah makan. Ada penari perut juga sih, gak bagus buat ditonton πŸ™ˆ


Inside the cruise

Rabu, 5 February. Pagi2 sudah harus packing koper karena check out setelah sarapan. Jam 7 bus sudah jalan. Kita menuju Terusan Suez untuk menyebrang ke benua Asia. Kemarin sempat nulis kalau Turki satu2nya negara diantara 2 benua, gak inget kalau Mesir juga πŸ™‡‍♀️
Di sepanjang jalan dari Terusan Suez banyak check point dan tentara yang berjaga. Shaher bilang tempat ini diperebutkan, secara strategis banget. Bayangkan aja kalau Terusan Suez ditutup, bakal sulit banget buat kapal2 Eropa menuju Asia, harus muterin Afrika dulu. Jauh bgt!
Dari terusan Suez menuju Sinai, pemandangannya cuma gurun pasir plus gunung batu. Terik sih tapi suhu 19°. Brrr~

Mata air nabi Musa
Kita melewati salah satu mata air Musa. Shaher bilang aturan pemerintah sekarang gak boleh lagi disinggahi, jadi cukup foto dari bus. Shaher menceritakan sejarah gimana kelakuan Bani Israil yang dari dulu gak ada benernya. Padahal sudah Allah selamatkan dari Firaun dengan mengutus Nabi Musa, masing2 suku diberi mata air berbeda, dan juga makanan dari syurga. Tapi mereka banyak mau dan gak tau terimakasih, malah bikin patung anak sapi Samiri buat disembah! 😑


Pahatan anak sapi Samiri
Kita juga melewati gunung yang ada pahatan Samiri. Mungkin ada yang sengaja membuatnya lagi untuk tujuan wisata. Karena dari sejarahnya patung tersebut sudah dihancurkan oleh nabi Musa.

Sampai di kota St. Chaterine jam 2an, late lunch karena untuk masuk kesini harus ada polisi perbatasan yang mengantar. Negara yang dikuasain militer segitunya banget yak πŸ™„ Syukurlah makanan yang disajikan lumayan menggugah selera, worth to wait. Kabarnya makanan khas Badui disana. 


Makanan Badui
Perjalanan berlanjut. Sekitar jam 7 malem sampai ke perbatasan Taba. Menginap semalam di Hilton Taba, yang saat datang masing2 kami diberi penanda berupa gelang ungu, selain itu ada suguhan rosela as welcoming drink nya. Segeeerr. Suhu setempat masih 12° siiy.


Welcoming drink

Cerita tentang bagaimana masuk perbatasan Palestina yang dijajah, dilanjut di part berikutnya yaa. Masjidil Aqsha, kami dataang...!! πŸ₯Ί


Read more -