Friday, 27 March 2020

(Part 2) Our 2020 Journey: Taba - Palestine


Lanjut ceritanya...

Kamis, 6 February. Setelah sarapan ngumpul di lobby. Poto2 sebelum check out (teteup) trus lanjut nge-bus 2 menit ke perbatasan 😅 Serius cuma 2 menit-an karena hotelnya deket banget sama Taba Border.


Taba Border
Begitu turun bus disambut porter yang dengan semangat membawa koper2 besar kami. Secara dibayar USD 1 per koper, dikali 2 lagi karena porter yang mengangkut di bagian Mesir berbeda dengan yang di bagian Palestine yang dijajah. Gw dan suami pastinya bawa koper masing2 #noporter2club

Jalan kaki melewati perbatasan ada tulisan Welcome to 15R43L 🙄 Check point pertama lancar, cuma diliat paspor dan ditanya dari mana. Kemudian masuk ke ruangan semacam kantor imigrasi. Terpampang nyata foto yang ada bendera Amriknya. Hmmm cukup tau aja kan yaa sohibnya negara penjajah ini 😏
Antrian panjang mengular, hampir 2 jam nunggunya. Check point II, pemeriksaan paspor (lagi) dan tagging barang bawaan. Gw, suami, dan anak2 muda lainnya kena random check doong. Kalau yang lain paspornya langsung balik setelah diperiksa, paspor kita2 ditahan, dan diberi selembar kertas bertuliskan Security Check. O oww 😶
Check point III kita dan barang masing2 melewati x-ray. Setelah pengambilan barang, kami menunggu paspor kami yang terlihat dibersihkan dengan alat (suami bilang itu scanner) untuk kemudian dikembalikan kepada kami dengan selembar kertas bertulis Security Pass. Syukurlah gak ada pemeriksaan yang lain2 lagi.
Check point berikutnya kembali paspor diperiksa untuk kemudian diberi selembar Entry Permit. FYI, paspor kita gak distempel karena kabarnya banyak negara yang menolak masuk orang2 yang dipaspornya ada stempel 15R43L. Secara negara ilegal. Gak sudi juga yekan paspor kita dapat stempelnya 😏
Keluar gedung dikira sudah selesai, ternyata masih ada check point terakhir. Jadi kalau ditotal ada 5 check point, yang semuanya dijaga wanita2 muda yang terlihat terlatih. Cantik2 sih, tapi gak ada ramah2nya. Mungkin lagi magang atau wajib militer. Whatever, welcome to Palestine 🇵🇸
Bus sudah menunggu rombongan, tapi guide kami yang orang Palestine (Firaz namanya) baru bisa ketemu saat masuk Jericho yang termasuk kota dibawah otoritas Palestina. Karena masih dijajah, beberapa tempat di Palestine terlarang untuk warganya sendiri. Sedih yak 😔

Di Jericho 'the oldest city in the world', kami makan siang di Temptation Resto, sekalian jamak sholat. Lanjut ke Gunung Godaan Temptation Mount yang merupakan tempat Nabi Isa digoda saat sedang berpuasa. Sepertinya kisahnya lebih familiar di temen2 Nasrani. Bagi umat Islam, Jericho yang berada di timur Baitul Maqdis dipercaya sebagai tempat lahirnya Nabi Isa berdasarkan firman Allah:


Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur.”
(QS. Maryam: 16)

Yang pasti sebagai tempat wisata, banyak yang jualan dan ngasih tester gratis kurma medjol khas Palestine dan buah tin 😋


Tester buah Tin & kurma
Sebelum ke al-Quds (Yerusalem) kami mampir ke maqam nabi Musa. Gak bisa dipastikan ada tidaknya jasad beliau disana. Suami bilang yang penting mendoakan dan meneladani perjuangan beliau menegakkan agama tauhid.


Maqam Nabi Musa
Sudah hampir maghrib saat kami tiba di New Capitol Hotel di al-Quds, sekitar 350 meter dari Baitul Maqdis/Old City. Alhamdulillah gak begitu jauh, jadi bisa sering2 ke al-Aqsha 🥰 Tapi harus tetap hati-hati karena infonya baru kemarin ada kejadian penabrakan belasan tentara 15R43L, jadi gak menutup kemungkinan penjajah tambah rese, secara al-Quds masih dikuasai mereka.


Hotel kami di Al Quds
Jumu'ah mubarak, 7 February. Jam 9 pagi tur komplek al-Aqsha dimulai, saat hujan gerimis disertai angin bersuhu 9°C, grup kami berjalan kaki menuju Baitul Maqdis/Old City 🥶
Al-Aqsha adalah komplek yang terletak di Baitul Maqdis.
Disebut komplek karena di area seluas 14 Ha itu terdapat beberapa masjid: Kubah as-Sakhrah, Masjid al-Qibli, Masjid Buraq, Masjid Marwan, dll. Ada yang mengatakan jumlahnya 7 masjid.


Map of Baitul Maqdis
Baitul Maqdis memiliki beberapa pintu gerbang, dari hotel kami Herod's Gate lah yang terdekat untuk mencapai komplek al-Aqsha. 

Penampakan tentara penjajah di tiap gate
Tujuan pertama kami ke masjid kubah emas (kubah as-Sakhrah) yang di dalamnya ada jejak telapak nabi saat Mi'raj (naik ke langit untuk menerima perintah shalat) serta 3 helai rambut beliau yang dibawa Salahuddin Al Ayyubi dari Mekah. Kata Firaz, di seluruh dunia hanya ada 10 helai rambut nabi. 3 helai berada di sini, sisanya di Istana Topkapi Turki. Alhamdulillah saat ke sana dulu sempat melihatnya 🥰


Suasana di bawah kubah Shakhrah
Setelah melihat penampakan bukit batu yang dulunya adalah kiblat pertama (sekarang bisa dipakai untuk shalat), tur dilanjutkan ke Masjid al-Qibli yang berkubah hitam. Kami masuk ke bagian bawah mesjid yang disebut al-Aqsha al-Qodim (Aqsha kuno/old Aqsha). Old Aqsha memiliki tiang2 penyangga lama yang ditopang tiang2 baru. Disini terdapat 3 gerbang masuk al-Aqsha pada zaman dulu, mihrab Maryam, dan sumur zaitun yang dulunya dipakai menampung minyak zaitun untuk menerangi lampu2 Baitul Maqdis.


Telah diriwayatkan dari Maimunah, sesungguhnya dia berkata, "Wahai Rasulullah berilah fatwa kami tentang Baitul Maqdis". Nabi bersabda, "Datangilah dan shalatlah di sana. Bila engkau tidak bisa datang ke sana untuk menjalankan shalat di dalamnya, maka kirimkan minyak untuk menerangi lampu-lampunya".
(HR. Abu Dawud)


al-Aqsha al-Qodim
Lanjut ke Masjid al-Buraq. Di dinding masjid terdapat gelang2 besi yang dipercaya merupakan tempat nabi menambatkan Buraq (tunggangan beliau) saat Isra Mi'raj.

Masjid al-Buraq
Kemudian ke tembok ratapannya yahudi yang berada di balik dinding masjid al-Buraq. Infonya Firaz tiap tanggal 9 Agustus mereka ramean disini meratapi kehancuran istana raja Sulaiman oleh tentara Romawi. Saat di sinilah hujan yang tadinya gerimis menjadi deras. Grup kami buru2 kembali ke dalam komplek Al Aqsha, sudah mau masuk waktu sholat Jum'at pun. So pada berwudhu kemudian jamaah wanita menuju Masjid As Sakhrah dan jamaah laki2 ke Masjid Qibli.
Firaz berpesan agar setelah Jum'atan dan jamak Ashar (di Aqsha setiap selesai sholat Zuhur dan Maghrib ada jamak sholat Ashar dan Isya untuk musafir), kami harus bergegas keluar Old City dan kembali ke hotel karena biasanya ada aksi demo setelah sholat Jum'at, apalagi kemarin ada kejadian penabrakan. Kalau ada aksi biasanya Old City akan ditutup. Serem juga kan kalau kita terkurung di dalam, karena gak ada jaminan aksi demo berjalan damai 😣

Jumu'ah greeting
So bubar sholat kami yang wanita buru2 cari jalan keluar, pakai acara nyasar pun. Harusnya ke Herod's Gate, malah keluar di Lion's Gate. Jadi muter jauh menuju hotel, ditengah hujan angin yang dingin 🥶 Syukurlah gak ada aksi demo saat itu.
Sorean cuaca membaik, gw & suami jalan2 menunggu waktu Maghrib. 
Qadarullah bertemu saudara Palestine kita saat explore sekitar Masjid Qibli, Hisyam namanya. Englishnya gak fasih, tapi begitu semangat bercerita tentang dirinya dan negaranya. Suami memamerkan syal Palestine-Indonesia yang gw pakai saat itu. Dia tau koq Indonesia sangat support Palestine. And we promise to always be that way, bro 🤝
Chit chat ditutup dengan kami memberinya permen tingting khas Indonesia. He likes it 😁
Kami memang sengaja membawa snack berupa permen dan cookies dari Balikpapan untuk dibagikan ke anak2/saudara2 kita disana 🥰


Brother Hisyam

Cerita tentang ziarah tempat lain di Palestine en Yordan dilanjut di part berikutnya yaa.

... to be continued.

3 comments:

  1. Jadi saksi nyasarnya ba'da sholat Jum'at hehehe......sdh rinduuu Aqsho😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita ber-4 nyasar yaak 😅
      Besok2 kesana lagi pas cuaca anget aja ya bu, lebih bisa explor al Aqsho 😉👍

      Delete
    2. InSyaAlloh mbak.......iya agak kurang nyaman dg dingiiinnya 😇

      Delete