Sunday, 28 February 2021

Dear Papa

Papa, saat dulu kau pergi

Berkata padaku sahabatku Tri

"Sejatinya setiap insan menunggu giliran untuk mati,

Dan ada waktu yang menyembuhkan setiap duka di hati". 


Setahun kemudian akupun pergi ke negeri Syam yang diberkahi

Dengan harapan untuk menjemput anugerah yang selama ini dinanti

Sebelumnya Papa pernah prediksi kami akan punya anak lelaki

Saat kuceritakan tentang Moaaz anak asuh kami

Di Gaza sana korban perang yang ayahnya mati 


Kini 2 tahun sudah Papa pergi

Baby Syam hadir lengkapi hidup kami

Akan lebih indah jika Papa masih disini

Temani cucu lelakimu bermain bola kaki


Papa, prediksimu kini terbukti

Setelah 6 tahun kami menanti

Akupun memutuskan "meluluskan diri"

Dari tempatku bekerja selama ini

Bukan keputusan mudah yang pasti

Mengingat kondisi pandemi saat ini

Namun niat yang tertanam dalam hati

Untuk menjadi "madrasah pertama" si bayi

Serta mengimani ada saja rejekinya nanti 


Papa, terimakasih untuk do'amu pada kami

Ku yakin kau disana juga bahagia kini 

Sampai nanti kita berjumpa lagi

Di negeri akhirat yang abadi


Februari 2021,

In memoriam of Papa,

M. Yusuf Syarifuddin bin Yusran



Al fatihah...

Read more -

Monday, 11 January 2021

Welcoming Baby Syam πŸ§’

Sejak awal November sudah ambil cuti lahiran karena dokter bilang akhir November sudah cukup bulan untuk lahiran. Tes rapid pun dijadwalkan tengah bulan November. HPL sendiri di week 1 Desember. Gw pribadi insyaAllah siap kapan aja. Tapi kalau boleh, pengen lahiran di hari Jum'at πŸ˜‡

Ternyata sampai hampir week 2 Desember belum ada tanda2 awal lahiran. Cuma kontraksi palsu yang dirasa semenjak trimester ketiga. Induksi alami pastinya sudah diupayakan dong yaa πŸ˜‰

Kamis tanggal 10 Desember jam 10 malam pas mau tidur ngerasa ada air merembes keluar dari jalan lahir, udah feeling kalau itu air ketuban. Agak worry juga karena terus-terusan rembes. Suami ngajak cuss ke Siloam. Udah excited aja doi, padahal kan bisa masih lama kalau belum ada kontraksi intens πŸ˜…

Sampai IGD Siloam dibilang KPD (ketuban pecah dini). Protes dong gw, gak pecah koq cuma rembes. Lagian usia kehamilan 40 week gini masih dibilang KPD?? Ternyata kalau air ketuban keluar sebelum fase aktif (bukaan >4) disebut KPD. Gw emang masih bukaan 2 siy 🀐 Karena KPD gitu rentan infeksi, jadilah malam itu disuruh stay disana untuk observasi sekalian administrasi cari kamar.

Subuh dicek lagi belum ada kemajuan bukaan. Paginya dokter Tedy visit, masih dengan kostum sepedaan, doi nyamperin en menyarankan induksi dilakukan pagi itu juga beserta alasan medisnya. Tapi gw masih mau ikhtiar squad/powerwalk/gymball. Dokter approve dengan syarat kalau siang pembukaan belum maju segera induksi.

Qodarullah sampai siang pun pembukaan belum maju. Bismillah induksi via infus. Masih sempat sharing di grup Sentra Laktasi Muslimah (SALMA) Bandung tentang kondisi gw saat itu. Bu bidan dan ummahat disitu full support banget 🧑 FYI selama hamil gw berbekal dengan gabung di beberapa WAG (SALMA, Gentlebirth Family, dan grup HPL Desember-nya Mama's Choice), baca buku AMANI Birth, join kelas online-nya Bidan Neny dari Griya Bunda Sehat, rajin yoga, juga dengerin live/iG tv para bidan/dokter/konselor laktasi. Wajib berILMU sebelum berAMAL yekaan πŸ˜‰

Back to induksi. Sorean baru mulai terasa efeknya. Rasanya itu seperti harus nahan pup guedeee 🀭 Nafas harus diatur bener! Thanks suami yang tiap jeda kontraksi semangat suapin makanan/minuman jadi gw tetap punya tenaga πŸ’ͺ Sampai akhirnya nampak rambut kepala bayik di jalan lahir dan siap dikeluarkan. Dokter belum dateng doong, so lahiran sama bidan.

Jam 9:40 malam baby Syam lahir lancar luncur dengan berat 2,8 kg & panjang 47 cm. Segera IMD dan tunda potong tali pusar sesuai birthplan. Harapan untuk bisa lahiran normal dan mindfull di hari Jum'at pun terwujud, alhamdulillaah πŸ˜‡


We knew we loved you before we meet you. Setelah 9 bulan yang membahagiakan (Full WFH plus ditemenin suami, no mual muntah, no ngidam yang aneh2, minim masalah kulit seperti jerawat/ stretchmark, no demam/flu, no bengkak2) akhirnya ketemu juga kita nak, masyaAllah tabarakallah 😍

They said birth is rebirth. Kelahiran Abang juga berarti terlahirnya kembali kami sebagai orangtua, sebagai Umma dan Abba πŸ‘ͺ

Please welcome Baby Syam. Kami memberimu nama tersebut gak lain karena kami percaya keberkahan negeri Syam, tempat dimana kami menjemputmu. Di sana jugalah standar iman diakhir zaman ditempatkan, sehingga kami berharap nantinya keimananmu bisa mencapai standar tersebut.
Tentu kami sebagai orangtuamu juga perlu banyak mengupgrade diri, terutama Umma sebagai "madrasah pertama"mu. Karena itulah Umma memutuskan untuk fokus belajar sama2 Abang. Hari ini tanggal 11 Januari,  selain bersejarah karena 7 tahun lalu Abba datang melamar Umma dan tepat bulan lalu Abang lahir, hari ini juga Umma mengajukan surat resign dari pekerjaan yang hampir 11 tahun dijalanin. Semoga Allah ridho karena Abba sebagai "kepala madrasah"nya pun telah sangat ridho dengan keputusan ini.

Hey Baby Syam, semangat belajar ya kitaa πŸ€—❤


With love,

Ummu & Abu Syamil
Read more -

Friday, 24 July 2020

Ikhtiar Menjemput Anugerah dariNya

Tahun 2016
Seperti yang pernah gw ceritain disini Operasi Kita akhir November menjalani laparoskopi di RSPB. Tapi setelah itu gak ada follow up sama dokter Bisma karena meyakini bisa promil normal pasca operasi.

Tahun 2017
Belum ada tanda2 bisa hamil normal. Ikhtiar selanjutnya ke dokter Tedy, SpOG (K) di RSB Kasih Bunda yang merujuk kami ke dokter Alfiani, SpOG K.Fer di AWS Samarinda, satu2nya dokter spesialis fertilitas di sini. Dokter Alfiani menyarankan untuk kami mengikuti program IVF (bayi tabung) di Jawa.

Tahun 2018
Sudah niat IVF di Bandung Fertility Center (BFC). Pas mba Icha juga sudah stay di Bandung. Jadi pas nengokin ke sana, sekalian konsul ke dokter Hartanto di RSIA Limijati. Cek2 darah, HSG, analisa sperma sudah di prepare, tapi qodarullah belum pas jadwalnya halangan sama roster cuti suami. FYI, program IVF dimulai saat hari2 awal halangan.

Tahun 2019
Jadwal roster suami yg sudah di set dari awal tahun gak pernah pas sama jadwal halangan πŸ˜”
Akhir Februari Papa berpulang 😭 mba Icha skeluarga yang tadinya di Bandung, balik lagi ke Balikpapan untuk stay bareng Mama di Puskib. Sepertinya memang belum rejeki kami bisa promil di Bandung lagi.
Namun ada kesempatan untuk suami mutasi ke Jakarta karena ada lowongan yang ditawarkan kantor pusat. Mungkin ini jalan kami untuk bisa mencoba promil lagi di Jakarta. Bismillaah semoga dimudahkan. Bulan Mei suami interview online. Alhamdulillaah lancar.

Juli 2019
Suami mutasi ke kantor pusat. Gw ambil cuti, ikut ke sana karena mau cari kosan. Sekalian mau cek2 ke Morula buat lanjut program IVF. Ternyata bener kista kambuh lagi, pantes tiap awal halangan rasa yang dulu muncul lagi. Oleh dokter Anggi di RSIA Bunda disarankan operasi dulu sebelum mulai program IVF. Rasanya sedih banget dah 😒
Setelah itu belum tau mau gimana. Suami juga masih harus ngurus project di site, bolak balik Jakarta - site tiap 2 pekan. Jadi belum memungkinkan bisa promil lagi.
Yang gw tau sekarang gw bisa menuruti passion gw di bidang lingkungan dengan membuka Bulkstore di Balikpapan karena supply dibantu suami πŸ˜
Kenapa tiba2 ngomongin passion  yok? FYI pas lagi di Jakarta ini pas juga ada 'Pawai Bebas Plastik', jadi kita sempat ikutan pas CFD-an. Kalo dah kenal lama, mesti paham gimana perhatian gw sama lingkungan, terutama masalah plastik.
Dari sini perhatian lumayan teralihkan dari kepikiran harus operasi kista lagi, jadi sibuk mengurus Bulkstore yang selain menyediakan eco-friendly stuff, juga healthy-food (madu, chia, granola, vco, etc.) yang gw en suami sendiri mengonsumsinya sebagai ikhtiar.

Oktober - Akhir 2019
Suami cuti akhir bulan Oktober. Kami memutuskan promil di Balikpapan aja, kali ini coba sama dokter Tengku di Hermina. Kami memulai dari awal lagi: test darah umum, cek sperma, dsb. Honestly I felt so saturated with all these things. Tapi harus tetap dilanjutkan karena janjiNya yang dengan usaha sendiri, nasib kita bisa diubah. Harus tetap semangat ikhtiarnya ya kitaa πŸ˜‡

"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri 
yang merubah nasibnya"
(QS. Ar Ra'd: 11)

Januari 2020
Awal tahun masih ke dokter Tengku, kali ini disuruh cek Torch di lab. Tapi belum dilakuin karena konsentrasi terpecah mendekati waktu keberangkatan Journey 2020 

Februari 2020
Journey to Middle East: Mesir - Palestine - Yordan - Saudi, sekalian promil natural. Banyak2 do'a dan sholat di negeri para Nabi yang diberkahi.

Mihrab Maryam


Salah satu tempat mustajab dalam komplek Al-Aqsa adalah Mihrab Maryam. Dikisahkan di mirhab itu nabi Zakariya menyaksikan rezeki (makanan) yang didapatkan Maryam yang begitu khusyuk beribadah. Kepada Maryam, dia bertanya dari mana rezeki itu diperoleh. Maryam pun menjawab dari sisi Allah. Istimewanya nampak pada jawaban selanjutnya.. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendakiNya tanpa hisab.
Apa yang dilakukan Maryam pun mengilhami nabi Zakariya berbuat hal serupa. Jawaban Maryam tersebut membuatnya kembali berharap untuk bisa memiliki anak walaupun telah sepuh. Di mihrab tersebut nabi Zakariya khusyuk berdo'a untuk mendapat keturunan.

"Di sanalah Zakariya berdo'a kepada Tuhannya seraya berkata: 'Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do'a"
(QS. Ali Imran: 38)

Begitupun di tanah Haram saat di Raudah, saat tawaf dan sa'i juga. Kami memohon ampunan, istiqomah, keberkahan hidup, serta keturunan yang soleh/ah. Sempat juga beli kurma muda sesuai pesan Mom, tapi qadarullah ketinggalan di hotel Mekkah 😐

Maret 2020
Awal bulan tamu bulanan masih dateng ternyata. Gapapaa.. insyaAllah haid terakhir πŸ™ƒ
Suami yang pertengahan bulan datang dari Jakarta untuk lanjut project di site selama sepekan, hingga akhir bulan belum bisa kembali ke Jakarta karena wabah covid-19 yang makin mengkhawatirkan. Kantor pusat dan kantor cabang di sini pun memberlakukan work from home. Jadilah kami punya lebih banyak waktu bersama di rumah πŸ’

April 2020
Telat bulanan! Tapi tunggu telat sepekan baru testpack, takut PHP. Hari Jum'at pagi tanggal 10 April testpack.. 2 garis! Sampe 2x testnya positif. Allahu Akbar 😍

Waiting for a miracle

Besoknya ke dokter Tedy di Kasih Bunda. Dari USG nampak janin berukuran 0.63 cm berumur sekitar 1 bulan, terharunyaa ya Allaah.. MasyaAllaah tabarakallaah akhirnya bisa juga merasakan sensasi menjadi calon Ibu πŸ₯ΊπŸ˜­


USG perdananya

Kabar baik ini segera kami sampaikan ke keluarga, teman2 dekat, dan tak lupa tour leader umroh kami, mba Isti yang turut menjadi wasilah kehadiran buah hati yang sejak lama ditunggu. Alhamdulillaah berkat do'a2 baik mereka juga selama ini untuk kami. Semoga do'a2 kami di tanah haram untuk mereka juga diijabah, aamiin.


"Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi."
(HR. Muslim)

Kami akan terus berusaha memantaskan diri menyambut kehadirannya. Dengan tetap memohon kepadaNya agar senantiasa diberi kesehatan, kekuatan, dan kelancaran hingga nanti saatnya dia dilahirkan ke dunia, di sebaik-baik waktu dan cara menurut ukuranNya.


With love,



Dhiang, Rian, dan Abang πŸ‘Ά 

Read more -

Saturday, 4 April 2020

(Part 3) Our 2020 Journey: Palestina (yang hampir terlupakan)

Sabtu, 8 February. Pagi yang dingin di al-Quds, 6° saat kami berkumpul untuk tur ke kota Al Khalil (Hebron). Stop point pertama di Masjid dan Maqam Nabi Yunus yang letaknya di tepi jalan raya, sangat mudah mengaksesnya.
Seperti maqam pada umumnya, disini hanya melambangkan tempat ini pernah didatangi atau ditinggali Nabi Yunus.

Maqam nabi Yunus
Stop point kedua di Masjid Ibrahimi. Untuk mencapainya harus jalan kaki sejauh 500 meter lagi karena 15R43L gak mengizinkan bus2 mendekati areal masjid. Sebenarnya kota ini dibawah otoritas Palestina, tapi penjajah bersikukuh gak mau angkat kaki dari sana dengan dalih melindungi peziarah yahudi πŸ™„

Inside Masjid Ibrahimi
Terdapat 7 maqam di dalam Masjid. Maqam nabi Ibrahim dan istrinya Siti Sarah, nabi Yaqub dan istrinya Leah, nabi Ishaq dan istrinya Rifka, dan maqam nabi Yusuf. Kata Firaz kuburannya ada di dalam gua yang terletak 15 meter dibawah Masjid. Bisa diintip dari lubang yang bertuliskan Alghar Alsharif (Gua Suci).



Pada February 1994 di sini terjadi pembantaian jama'ah sholat Subuh oleh yahudi. Sejak saat itu Masjid Ibrahimi dibagi menjadi 2 bagian, Masjid untuk Muslim dan sinagog untuk yahudi, yang dibatasi pintu lipat/geser. 10 hari dalam setahun pada hari2 besar Islam seluruh bangunan menjadi Masjid, begitupun 10 hari dalam setahun pada hari2 besar yahudi seluruh bangunan menjadi sinagog.


Pembatas Masjid dan sinagog
Yang bikin amaze, di situ terdapat mushola yang dibangun orang Indonesia bernama Amir Alamuddin al-Jawi. Firaz cerita kalau Amir disini kemungkinan raja/pemimpin. 500 tahun yang lalu beliau datang jauh2 dari Jawa naik kuda, mewaqafkan hartanya membangun Mushola di situ untuk menghormati nabi Ibrahim dan keluarga. Wallahu'alam.


Mushola Amir Alamuddin Al Jawi
Stop point berikutnya di Betlehem untuk makan siang dan belanja. Toko 'Ziarah' yang kami datangi lantai bawahnya pusat oleh-oleh, dan resto di lantai atas. Praktis.


Pusat oleh-oleh di lantai 1

Resto di lantai 2

Selanjutnya kembali ke al-Quds menuju Bukit Zaitun. Dari sini bisa terlihat keseluruhan Baitul Maqdis/Old City, dan tentu saja komplek al-Aqsha dengan kubah emasnya yang jadi iconDi sanalah "Masjid yang Jauh" itu, kiblat pertama kita, tanah suci ketiga kita, negeri yang diberkahi yang keberadaannya hampir terlupakan. Rasa haru memandang kota ini dari kejauhan, mengingat betapa kita sekarang sudah hampir kehilangannya πŸ˜”


Panoramic view of Al Quds


Teringat tulisan seseorang: "Yang perlu kita renungkan tentang Al Quds adalah, mengapa Rumah Allah kedua didirikan di sini? Mengapa Nabi Musa diperintahkan Allah membawa Bani Israil ke tanah ini? Mengapa Nabi Muhammad SAW dibawa dulu ke sini baru di Mi’raj-kan ke langit dan Sidratul Muntaha untuk bertemu Sang Maha Pencipta, kenapa tidak dari Makkah langsung? Mengapa Rasul meminta umatnya agar mengutamakan pergi ke Masjidil Aqsha (selain Masjidil Haram & Masjid Nabawi) sebelum pergi ke tempat lain? Mengapa sejak dahulu, berbagai bangsa datang untuk berperang memperebutkan tempat ini?  Mengapa semua manusia akan dikumpulkan di tempat ini saat datangnya hari kiamat? Tentu semua ini adalah rahasia Allah yang logika kita masih sangat terbatas dalam menjawabnya".
Ya, semua itu menjadi rahasia Allah. Tugas kita hanyalah berusaha memakmurkannya, menunjukkan pada dunia Al Quds adalah milik kita, sampai pada masanya ia akan dibebaskan. Hingga saatnya nanti Allah bertanya apa kontribusi kita dalam memperjuangkannya, kita dapat menjawabNya dengan jawaban terbaik.
Ah menuliskannya membuat hati gerimis 😒


... 

Mestinya tulisan ini berlanjut ke cerita di Yordan, tapi dicukupkan sampai disini dulu yaa, lagi baper tekangen tanah suci yang ketiganya sekarang lagi ditutup karena covid19 πŸ₯Ί
Semoga keadaan segera membaik dan kita dapat kembali memakmurkan ketiganya, lagi, dan lagi.. Aamiin.

Read more -

Friday, 27 March 2020

(Part 2) Our 2020 Journey: Taba - Palestine


Lanjut ceritanya...

Kamis, 6 February. Setelah sarapan ngumpul di lobby. Poto2 sebelum check out (teteup) trus lanjut nge-bus 2 menit ke perbatasan πŸ˜… Serius cuma 2 menit-an karena hotelnya deket banget sama Taba Border.


Taba Border
Begitu turun bus disambut porter yang dengan semangat membawa koper2 besar kami. Secara dibayar USD 1 per koper, dikali 2 lagi karena porter yang mengangkut di bagian Mesir berbeda dengan yang di bagian Palestine yang dijajah. Gw dan suami pastinya bawa koper masing2 #noporter2club

Jalan kaki melewati perbatasan ada tulisan Welcome to 15R43L πŸ™„ Check point pertama lancar, cuma diliat paspor dan ditanya dari mana. Kemudian masuk ke ruangan semacam kantor imigrasi. Terpampang nyata foto yang ada bendera Amriknya. Hmmm cukup tau aja kan yaa sohibnya negara penjajah ini πŸ˜
Antrian panjang mengular, hampir 2 jam nunggunya. Check point II, pemeriksaan paspor (lagi) dan tagging barang bawaan. Gw, suami, dan anak2 muda lainnya kena random check doong. Kalau yang lain paspornya langsung balik setelah diperiksa, paspor kita2 ditahan, dan diberi selembar kertas bertuliskan Security Check. O oww 😢
Check point III kita dan barang masing2 melewati x-ray. Setelah pengambilan barang, kami menunggu paspor kami yang terlihat dibersihkan dengan alat (suami bilang itu scanner) untuk kemudian dikembalikan kepada kami dengan selembar kertas bertulis Security Pass. Syukurlah gak ada pemeriksaan yang lain2 lagi.
Check point berikutnya kembali paspor diperiksa untuk kemudian diberi selembar Entry Permit. FYI, paspor kita gak distempel karena kabarnya banyak negara yang menolak masuk orang2 yang dipaspornya ada stempel 15R43L. Secara negara ilegal. Gak sudi juga yekan paspor kita dapat stempelnya 😏
Keluar gedung dikira sudah selesai, ternyata masih ada check point terakhir. Jadi kalau ditotal ada 5 check point, yang semuanya dijaga wanita2 muda yang terlihat terlatih. Cantik2 sih, tapi gak ada ramah2nya. Mungkin lagi magang atau wajib militer. Whatever, welcome to Palestine πŸ‡΅πŸ‡Έ
Bus sudah menunggu rombongan, tapi guide kami yang orang Palestine (Firaz namanya) baru bisa ketemu saat masuk Jericho yang termasuk kota dibawah otoritas Palestina. Karena masih dijajah, beberapa tempat di Palestine terlarang untuk warganya sendiri. Sedih yak πŸ˜”

Di Jericho 'the oldest city in the world', kami makan siang di Temptation Resto, sekalian jamak sholat. Lanjut ke Gunung Godaan Temptation Mount yang merupakan tempat Nabi Isa digoda saat sedang berpuasa. Sepertinya kisahnya lebih familiar di temen2 Nasrani. Bagi umat Islam, Jericho yang berada di timur Baitul Maqdis dipercaya sebagai tempat lahirnya Nabi Isa berdasarkan firman Allah:


Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur.”
(QS. Maryam: 16)

Yang pasti sebagai tempat wisata, banyak yang jualan dan ngasih tester gratis kurma medjol khas Palestine dan buah tin πŸ˜‹


Tester buah Tin & kurma
Sebelum ke al-Quds (Yerusalem) kami mampir ke maqam nabi Musa. Gak bisa dipastikan ada tidaknya jasad beliau disana. Suami bilang yang penting mendoakan dan meneladani perjuangan beliau menegakkan agama tauhid.


Maqam Nabi Musa
Sudah hampir maghrib saat kami tiba di New Capitol Hotel di al-Quds, sekitar 350 meter dari Baitul Maqdis/Old City. Alhamdulillah gak begitu jauh, jadi bisa sering2 ke al-Aqsha πŸ₯° Tapi harus tetap hati-hati karena infonya baru kemarin ada kejadian penabrakan belasan tentara 15R43L, jadi gak menutup kemungkinan penjajah tambah rese, secara al-Quds masih dikuasai mereka.


Hotel kami di Al Quds
Jumu'ah mubarak, 7 February. Jam 9 pagi tur komplek al-Aqsha dimulai, saat hujan gerimis disertai angin bersuhu 9°C, grup kami berjalan kaki menuju Baitul Maqdis/Old City πŸ₯Ά
Al-Aqsha adalah komplek yang terletak di Baitul Maqdis.
Disebut komplek karena di area seluas 14 Ha itu terdapat beberapa masjid: Kubah as-Sakhrah, Masjid al-Qibli, Masjid Buraq, Masjid Marwan, dll. Ada yang mengatakan jumlahnya 7 masjid.


Map of Baitul Maqdis
Baitul Maqdis memiliki beberapa pintu gerbang, dari hotel kami Herod's Gate lah yang terdekat untuk mencapai komplek al-Aqsha. 

Penampakan tentara penjajah di tiap gate
Tujuan pertama kami ke masjid kubah emas (kubah as-Sakhrah) yang di dalamnya ada jejak telapak nabi saat Mi'raj (naik ke langit untuk menerima perintah shalat) serta 3 helai rambut beliau yang dibawa Salahuddin Al Ayyubi dari Mekah. Kata Firaz, di seluruh dunia hanya ada 10 helai rambut nabi. 3 helai berada di sini, sisanya di Istana Topkapi Turki. Alhamdulillah saat ke sana dulu sempat melihatnya πŸ₯°


Suasana di bawah kubah Shakhrah
Setelah melihat penampakan bukit batu yang dulunya adalah kiblat pertama (sekarang bisa dipakai untuk shalat), tur dilanjutkan ke Masjid al-Qibli yang berkubah hitam. Kami masuk ke bagian bawah mesjid yang disebut al-Aqsha al-Qodim (Aqsha kuno/old Aqsha). Old Aqsha memiliki tiang2 penyangga lama yang ditopang tiang2 baru. Disini terdapat 3 gerbang masuk al-Aqsha pada zaman dulu, mihrab Maryam, dan sumur zaitun yang dulunya dipakai menampung minyak zaitun untuk menerangi lampu2 Baitul Maqdis.


Telah diriwayatkan dari Maimunah, sesungguhnya dia berkata, "Wahai Rasulullah berilah fatwa kami tentang Baitul Maqdis". Nabi bersabda, "Datangilah dan shalatlah di sana. Bila engkau tidak bisa datang ke sana untuk menjalankan shalat di dalamnya, maka kirimkan minyak untuk menerangi lampu-lampunya".
(HR. Abu Dawud)


al-Aqsha al-Qodim
Lanjut ke Masjid al-Buraq. Di dinding masjid terdapat gelang2 besi yang dipercaya merupakan tempat nabi menambatkan Buraq (tunggangan beliau) saat Isra Mi'raj.

Masjid al-Buraq
Kemudian ke tembok ratapannya yahudi yang berada di balik dinding masjid al-Buraq. Infonya Firaz tiap tanggal 9 Agustus mereka ramean disini meratapi kehancuran istana raja Sulaiman oleh tentara Romawi. Saat di sinilah hujan yang tadinya gerimis menjadi deras. Grup kami buru2 kembali ke dalam komplek Al Aqsha, sudah mau masuk waktu sholat Jum'at pun. So pada berwudhu kemudian jamaah wanita menuju Masjid As Sakhrah dan jamaah laki2 ke Masjid Qibli.
Firaz berpesan agar setelah Jum'atan dan jamak Ashar (di Aqsha setiap selesai sholat Zuhur dan Maghrib ada jamak sholat Ashar dan Isya untuk musafir), kami harus bergegas keluar Old City dan kembali ke hotel karena biasanya ada aksi demo setelah sholat Jum'at, apalagi kemarin ada kejadian penabrakan. Kalau ada aksi biasanya Old City akan ditutup. Serem juga kan kalau kita terkurung di dalam, karena gak ada jaminan aksi demo berjalan damai 😣

Jumu'ah greeting
So bubar sholat kami yang wanita buru2 cari jalan keluar, pakai acara nyasar pun. Harusnya ke Herod's Gate, malah keluar di Lion's Gate. Jadi muter jauh menuju hotel, ditengah hujan angin yang dingin πŸ₯Ά Syukurlah gak ada aksi demo saat itu.
Sorean cuaca membaik, gw & suami jalan2 menunggu waktu Maghrib. 
Qadarullah bertemu saudara Palestine kita saat explore sekitar Masjid Qibli, Hisyam namanya. Englishnya gak fasih, tapi begitu semangat bercerita tentang dirinya dan negaranya. Suami memamerkan syal Palestine-Indonesia yang gw pakai saat itu. Dia tau koq Indonesia sangat support Palestine. And we promise to always be that way, bro πŸ€
Chit chat ditutup dengan kami memberinya permen tingting khas Indonesia. He likes it πŸ˜
Kami memang sengaja membawa snack berupa permen dan cookies dari Balikpapan untuk dibagikan ke anak2/saudara2 kita disana πŸ₯°


Brother Hisyam

Cerita tentang ziarah tempat lain di Palestine en Yordan dilanjut di part berikutnya yaa.

... to be continued.

Read more -